JELAJAHPOS.COM | Makassar – Gerakan Solidaritas Hijau Hitam Sulawesi Selatan (Sulsel) menggelar aksi unjuk rasa di depan Hotel Myko, Makassar, pada Jumat dini hari, 23 Mei 2025.
Aksi tersebut merupakan respons atas dugaan pencemaran nama baik yang dilakukan oleh manajemen Hotel Myko terhadap organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), khususnya HMI Korkom Tamalate, melalui pemberitaan di media allnatsar.id dan Diksiber.id.
Meski diguyur hujan deras, massa aksi yang tergabung dalam Poros Pergerakan Hijau Hitam Sulsel tetap melanjutkan aksinya dengan semangat membara. Dalam orasinya, para demonstran mengutuk keras dugaan fitnah, tudingan, dan penghinaan yang ditujukan kepada HMI.
“Kami menegaskan bahwa gerakan ini tidak akan berhenti sebelum tuntutan kami dipenuhi. Tidak ada kata mundur, tidak ada kata menyerah. Kehormatan lembaga HMI adalah harga mati yang harus diperjuangkan,” tegas salah satu orator.
Massa aksi mendesak manajemen Hotel Myko untuk segera menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada seluruh kader HMI secara kelembagaan. Mereka menilai pemberitaan yang disebarluaskan oleh pihak hotel melalui beberapa media telah mencoreng nama baik organisasi secara brutal dan sistematis.
Perwakilan HMI Korkom Tamalate mengungkapkan bahwa pihaknya telah melaporkan dugaan pencemaran nama baik tersebut ke Polrestabes Makassar. Namun, sehari setelah laporan masuk, manajemen Hotel Myko disebut kembali membuat pemberitaan di media lain yang dinilai semakin merugikan HMI.
“Kami telah menempuh jalur hukum dengan melapor ke Polrestabes Makassar. Namun, alih-alih meredakan situasi, manajemen Myko kembali menyulut polemik melalui media lain. Ini bentuk ketidakberetikan yang sangat kami sesalkan,” ujarnya.
Juru bicara Gerakan Solidaritas Hijau Hitam Sulsel juga memberikan ultimatum kepada pihak Hotel Myko agar dalam waktu 1 x 24 jam menunjukkan itikad baik dengan menyampaikan permintaan maaf dan klarifikasi secara terbuka.
“Jika tidak ada permintaan maaf dan klarifikasi dalam kurun waktu tersebut, maka kader-kader sejati HMI tidak akan tinggal diam. Kami siap melakukan perlawanan demi menjaga nama baik lembaga,” tegasnya.
Namun hingga aksi berakhir, tidak ada bentuk kejelasan atau tanggapan resmi dari pihak manajemen Hotel Myko terkait tuntutan massa aksi. Hal ini semakin memperkuat tekad para peserta aksi untuk terus mengawal kasus ini hingga tuntas.