JELAJAHPOS.COM | SOPPENG – Viral di media sosial soal dugaan pengelolaan aset daerah yang tak beres, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Soppeng langsung bergerak. Komisi I DPRD Soppeng telah melayangkan surat resmi untuk menggelar rapat dengar pendapat (RDP).
Rapat ini diagendakan menyusul isu pengelolaan aset daerah yang kini jadi sorotan tajam publik.
Wakil Ketua Komisi I, Andi Takdir, S.E., menandatangani surat yang menegaskan tujuan RDP, membongkar semua aset daerah, baik bergerak maupun tidak, agar semuanya "terang benderang".
"Pengelolaan aset daerah harus kita jabarkan," ujar Andi Takdir pada Jumat (1/8/2025).
"Agenda RDP kita bongkar semua aset bergerak maupun tak bergerak yang terdata resmi."
Rapat internal Komisi I yang digelar pada 28 Juli 2025 menjadi dasar pengiriman surat tersebut kepada Ketua DPRD Soppeng., jelas Andi Takdir
Sejumlah pihak terkait akan diundang, termasuk Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD), Inspektorat, serta pihak lain yang relevan, sambungnya
Rapat ini dijadwalkan pada Senin, 4 Agustus 2025, pukul 09.00 WITA, di ruang rapat Komisi I.
"Kita Bongkar Semua, dari Excavator hingga Aset Lainnya" tegas Andi Takdir
Anggota Fraksi Partai Demokrat ini, menegaskan bahwa RDP ini harus memberikan penjelasan transparan kepada masyarakat!.
"Kita mau tahu sebenarnya apa permasalahan yang ada terkait aset-aset Pemda ini," katanya.
Fokus rapat tidak hanya pada isu yang viral, tapi juga akan mengupas tuntas total keseluruhan excavator yang masuk saat program Serasi berjalan. Namun, Andi Takdir menekankan bahwa pembahasan akan mencakup seluruh aset, bukan hanya excavator.
"Rapat ini juga bertujuan agar tak ada fitnah di antara kita," lanjutnya.
"Yang paling penting, aset yang dibeli dari pajak rakyat itu bisa terselamatkan dan dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat, bukan kepentingan pribadi."
Andi Takdir menggarisbawahi komitmen DPRD untuk memastikan bahwa setiap aset yang dimiliki pemerintah daerah benar-benar digunakan untuk kesejahteraan rakyat, bukan untuk memperkaya segelintir orang, pungkasnya. (***)