JELAJAHPOS.COM | Kolaka Sulawesi Tenggara || Pembela Kesatuan Tanah Air Indonesia Bersatu (Pekat IB) Kabupaten Kolaka akan menggelar aksi demonstrasi Jilid II di Kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulawesi Tenggara (Sultra).
Aksi tersebut bertujuan untuk mempertanyakan tindak lanjut laporan dugaan korupsi di Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Aneka Usaha Kolaka yang telah dilayangkan sejak 14 Agustus 2025.
Ketua DPD Pekat IB Kolaka, Haeruddin, menyatakan bahwa aksi demonstrasi damai ini merupakan bentuk dorongan moral agar Kejati Sultra segera menindaklanjuti laporan mereka. "Aksi demonstrasi nanti tentunya aksi damai untuk mempertanyakan sejauh mana tindak lanjut dari laporan kami," kata Haeruddin.
Hingga kini, dua bulan setelah laporan dilayangkan, Pekat IB Kolaka belum menerima kejelasan dari Kejati Sultra terkait perkembangan penanganan kasus tersebut. Haeruddin menegaskan bahwa Kejati Sultra harus berani membongkar kasus di tubuh Perumda Kolaka, terutama karena kasus ini juga menjadi temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Sultra.
BPK menemukan adanya aliran dana sebesar Rp11,9 miliar ke rekening pribadi yang bukan milik perusahaan, termasuk tiga rekening di Bank Mandiri yang milik sopir pribadi Ketua Perumda, mertua, dan kemenakan. Haeruddin juga menyoroti dugaan nepotisme dalam struktur Perumda Kolaka, di mana Dirut dan Kepala Bagian Humas adalah saudara kandung.
Pekat IB Kolaka mendesak Kejati Sultra segera menetapkan tersangka dalam kasus tersebut agar penegakan hukum berjalan transparan dan adil. Ketua DPW Pekat IB Sultra, Amril Sabara, menyatakan dukungannya terhadap rencana aksi Jilid II dan menegaskan bahwa Kejati Sultra harus menyikat semua pelaku korupsi di Sulawesi Tenggara.
Kaperwil Sultra-Mulyadi Ansan
