“ Itu akan menjadi agenda utama saya, Jadi saya akan mencari apa yang menjadi kendala sehingga pasar tersebut tidak difunsikan sampai sekarang dan menganalisa masalahnya untuk mendapatkan penyelesaian”, janji Amir Daus yang juga selaku ketua panitia pengopersian pasar Bajoe yang dibentuk tahun lalu oleh pemerintah daerah.
Pernyataan Amir Daus tersebut, justru disayangkan oleh Ketua LSM Lapor, Djunaid Umar yang menganggap hal itu sebagai bukti ketidak seriusan panitia dalam melaksanakan tugas, “ kenapa baru sekarang masalahnya mau di cari, padahal dari dulukan panitianya dibentuk, lebih-lebih sekarang pasarnya sudah mulai rusak” , ujarnya.
Menurut Djunaid, yang paling bertanggung jawab terhadap berfungsinya pasar Bajoe adalah Panitia, karena mereka diberikan tugas untuk memfasilitasi pihak pemerintah dengan para pedagang agar pasar tersebut segera difungsikan.
Anggota DPRD Bone tidak luput dari kritikan Djunaid yang menilai tidak berupaya mendesak pemerintah daerah untuk mengaktifkan pasar taersebut, “pasar itukan fungsinya untuk meningkatkan perputaran ekonomi masyarakat, kenapa anggota DPRD selaku wakil rakyat tidak melihat hal itu sebagai tugas dan tanggung jawab mereka apalagi pengadaan pasar tersebut menghabiskan uang rakyat yang tidak sedikit nilainya”, lanjutnya.
Lebih jauh dia meminta anggota DPRD untuk segera memanggil pihak-pihak terkait agar mereka bisa mendesak pihak Pemerintah untuk segera memindahkan para pedagang dari pasar lama ke pasar baru, “seharusnya pihak DPRD segera memanggil pihak yang dianggap bertanggung jawab agar para pedagang bisa segera dipindahkan, mengingat pasar lama yang berada dipinggir jalan poros sudah terlalu semrawut akibat pertambahan pertambahan pedagang”, kuncinya (tim)
