Notification

×

Iklan

Iklan

Timnas Garuda Lagi-lagi Terganjal Malaysia

Sunday, December 02, 2012 | December 02, 2012 WIB Last Updated 2012-12-02T14:28:20Z



Piala AFF Suzuki 2012 | oleh Zumrotul Muslimin
Posted: 02/12/2012 12:20
Timnas Garuda Lagi-lagi Terganjal Malaysia
(AntaraFoto)
  JELAJAH POS. Nama Malaysia hingga kini masih menjadi momok menakutkan bagi Timnas Garuda saat turun di turnamen terbesar di Asia Tenggara yaitu Piala AFF. Betapa tidak. Dalam Piala AFF dua edisi terakhir, pasukan Garuda harus takluk dari Harimau Malaya meski di tahapan yang berbeda.

Pada edisi Piala AFF 2010, Indonesia bertemu Malaysia sebanyak tiga kali yaitu saat penyisihan grup dan di partai final yang menggunakan sistem home away. Saat penyisihan, timnas yang dilatih Alfred Riedl mampu menang 5-1. Hanya saja modal kemenangan besar itu tidak bisa dilanjutkan saat partai final.

Partai final pertama yang digelar di Stadion Bukit Jalil Kuala Lumpur Malaysia, Timnas Garuda tersungkur dengan skor telak 0-3. Kekalahan ini mampu dibalas di Senayan dengan skor 2-1. Hanya saja kemenangan itu tidak berarti karena Indonesia kalah dalam selisih gol.

Dengan kalah selisih gol membuat tropi Piala AFF 2010 harus diserahkan ke Malaysia di hadapan puluhan ribu suporter Indonesia yang memadati stadion terbesar di Indonesia itu. Semua pemain tertunduk lesu karena belum mampu mempersembahkan piala bagi Indonesia.

Kejadian ini kembali terulang di Piala AFF 2012. Timnas Garuda harus mengakui keunggulan Malaysia meski hanya di pertandingan penyisihan grup. Pada pertandingan di Stadion Bukit Jalil Kuala Lumpur, Sabtu malam (1/12) itu anak asuh Nil Maizar menyerah 0-2.

Kekalahan dari tim yang berjuluk Harimau Malaya dinilai sungguh menyakitkan karena memupuskan harapan Indonesia lolos ke semifinal. Padahal pada pertandingan itu Timnas Garuda hanya butuh hasil imbang. Malaysia melenggang ke semifinal sebagai runner up Grup B dengan enam poin.

"Sebenarnya kami bermain cukup baik. Tapi dua gol lawan yang terjadi dalam empat menit berdampak pada kondisi pemain," kata pelatih Nil Maizar. Menurut dia, kekalahan atas Malaysia bukan merupakan kesalahan pemain. Semua pemain yang diturunkan telah berusaha menunjukkan kemampuan terbaiknya meski belum mampu mengejar ketertinggalan.

"Saya tidak menyalahkan pemain. Saya akan bertanggungjawab dengan hasil ini. Saya telah enam hingga depan bulan bersama pemain ini," kata pelatih berusia 42 tahun ini.

Timnas Garuda ini berangkat ke Piala AFF 2012 dibayang-bayangi konflik persepakbolaan nasional yang tak berujung. Hal ini menyebabkan tidak semua pemain terbaik yang ada di Indonesia bisa memperkuat timnas. Hasil kurang maksimal di Piala AFF 2012 ini membuat Elie Aiboy sangat prihatin. Pemain berusia 33 tahun ini berharap timnas harus secepatnya berbenah agar tidak terus tertinggal dengan negara lain.

"Kita harus secepatnya berbenah. Pembinaan yang terprogram harus segera dilakukan agar bisa mendapatkan hasil yang maksimal," kata pemain klub Semen Padang itu. Ingin melihat perkembangan sepak bola ke depan, pemain asli Papua ini mengisyarakatkan tidak akan mundur dari timnas.

Elie Aiboy menegaskan jika tenaganya masih dibutuhkan dirinya akan selalu siap untuk membela timnas. Menurut dia, membela timnas merupakan sebuah panggilan negara. Untuk itu dirinya terus berusaha memberikan kemampuan terbaiknya meski saat ini sudah tidak muda lagi.

Timnas Garuda di bawah asuhan Nil Maizar ini juga mendapatkan perhatian dari pelatih Timnas Malaysia, Rajagobal. Pelatih yang membawa Malaysia juara Piala AFF 2010 itu menilai jika Timnas Indonesia saat ini berbeda dengan sebelumnya. "Memang beda dibandingkan dengan sebelumnya (2010). Tapi, Timnas Indonesia saat ini mempunyai prospek ke depan," katanya.

Timnas Indonesia akan lebih kuat jika dihuni pemain-pemain terbaik yang ada di Indonesia saat ini. Untuk itu polemik berkepanjangan dalam persepakbolaan nasional harus dituntaskan. Jika tidak ancaman sanksi dari FIFA juga akan menghantui Indonesia.(ANT/JUM) 
Sumber;Liputan6.com,
×
Berita Terbaru Update