JELAJAHPOS.COM Seorang santri di Polewali Mandar, Sulbar diduga jadi korban pencabulan oleh pimpinan ponpes, hingga kasus ini telah ditangani oleh PPA polres Polman dan masih dalam penyelidikan.
Terungkapnya kasus pencabulan ini di salah satu ponpes yang terletak, di Kecamatan Tapango kabupaten Polman ini setelah orang tua korban mendatangi PPA polres Polman pada Rabu (05/07/23).
Dimana seorang santri ini berinisial S 15 tahun di duga telah di cabuli oleh pimpinan pondok pesantren (ponpes) tersebut sesuai laporan yang diterima oleh polisi.
Kedatangan korban bersama orang tua dan juga mendapat pendampingan langsung dari aktivis anak Dwi Bintang Fajar yang juga ketua yayasan Peduli Kemanusiaan dan Solidaritas Peduli Anak.
Menurut Dwi saat ditemui oleh awak media, dimana keterangan dan kesaksian korban tersebut menyebutkan jika kejadian berawal saat korban hendak ke kantin ponpes pada pukul 10 malam.
Saat itu korban tiba tiba dipanggil oleh pimpinan ponpes berinisial yang berisinial (Z) saat melintas depan kamarnya, kebetulan posisi kamar terduga pelaku tak jauh dari kantin tempat dimana korban dia belanja.
Setibanya di dalam kamar, korban diajak ngobrol dan kemudian di berikan uang 100 ribu, awalnya korban tak curiga sama sekali.
Seakan tak berdaya terduga pelaku kemudian meraba tubuh korban hingga melakukan hal hal yang tak senonoh.
Korban mengaku saat itu tak bisa berbuat banyak, namun perlakuan yang diterima korban membuatnya risih lantaran keduanya sama sama lelaki.
Usai diperlakukan tak senonoh korban malam itu juga memilih minggat dari ponpes seorang diri, dengan berbekal uang yang diberikan pelaku, akhirnya tiba di rumah dan menceritakan semua perbuatan pimpinan ponpesnya pada keluarganya.
Keluarga korban mengaku syok dan geram atas kejadian ini, terlebih lagi korban alami trauma, dimana setiap menyebut nama ponpes korban ketakutan.
Saat ini kasus dugaan pencabulan oleh pimpinan ponpes telah ditangani unit PPA polres Polman dan masih dalam penyelidikan.(ms)