JELAJAHPOS.COM | Bantaeng, Sulsel – Pembangunan tambak udang oleh PT Global Fishery di Desa Pajukukang, Kecamatan Pajukukang, Kabupaten Bantaeng, menuai kritik. Proses eksekusi lahan dinilai tidak transparan karena tidak adanya papan informasi proyek. Pegawai yang terlibat dalam pengukuran dan penggalian tambak mengaku tidak mengetahui regulasi yang mengatur proyek tersebut.
Situasi diperparah dengan keberadaan pabrik pengolahan gurita beku yang beroperasi satu atap dengan PT Global Fishery. Manajer lapangan mengaku tidak mengetahui adanya pembuangan limbah yang tidak sesuai prosedur. Limbah tersebut menimbulkan bau busuk yang mengganggu kenyamanan warga sekitar.
Ketidakjelasan AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) untuk pabrik gurita beku semakin menambah keprihatinan. Media mendesak Pemda Bantaeng untuk menindaklanjuti dugaan pelanggaran standar operasional prosedur (SOP) oleh PT Global Fishery dan menyelidiki proses eksekusi lahan yang tidak transparan. Pemerintah perlu memastikan agar proyek tersebut tidak merugikan lingkungan dan masyarakat sekitar.
