 |
| Ketua LSM Gerpak Sinjai |
SINJAI-JELAJAHPOS.COM--Buntut perseteruan antara ketua DPD PAN Sinjai,Andi Rahman dengan Pengurusa Anaka cabang PAN Sinjai timur,Awaluddin Adil yang di tetapkan oleh pihak kepolisian sebagai tersangka kasus pencemaran nama baik,yang dilaporkan Ketua PAN sinjai,Andi Rahman,menuai sorotan tajam dari kalangan aktivis anti korupsi di sinjai.
Ketua,Komite pamantau legislatif,musaddaq,mengatakan,Sy kira adalah teror bg aktivis anti korupsi,polisi tidak profesional dalam menjalankan tugasnya dan kuat dugaan ini adalah konspirasi politik untuk kepentingan pilkada bupati,dan kopel sangat kecewa terhadap kinerja kepolisian yang tidak proporsional dan objektif dalam menetapkan Awaluddin sebagai tersangka pencemaran nama baik,mestinya awaluddin itu justru diberikan award krn sdh membongkar praktek korupsi ditubuh partai,dan saya kira lembaga survey memang sadah menjadikan partai sebagai lembaga terkorup,sehingga mestinya polisi menjadikan laporan ini sebagai pintu masuk untuk menelusuri laporan dugaan penyelewengan dana partai di tubuh DPD PAN Sinjai.dan kopel akan memback up Awaluddin sbg bentuk solidariti aktivis anti korupsi dan akan memobilisasi kekuatan utk melawan koruptor di kab.sinjai dan akan melaporkan kasus ini ke kompolnas dan lembaga2 hukum yg selama ini aktif mendampingi masyarakat.
Lanjut,dikatakan,bahwa ini adalah bentuk pembunuhan karakter bagi aktivis anti korupsi..aparat hukum berlaku tidak adil,banyak kasus korupsi di Sinjai yang kelas kakap kenapa tidak ditindaklanjuti sementara kasus seperti Awaluddin ini pihak kepolisian bereaksi cepat..ada apa ini,ujarnya
Senada juga di sampaikan ketua,Gerakan Pemuda Anti Korupsi (Gerpak),Rudi,mengatakan,aparat kepolisian terlalu cepat menetapkan stastus tersangka kepada Awaluddin sementara apa yang di laporkan awaluddin tentang adanya indikasi penyalagunaan dana partai justru tidak di telusuri,hal ini menjadi tanda tanya besar buat kami.
Rudi,juga mengatakan,Gerpak akan mendukung dan memberikan advokasi hukum bagi rekan (awaluddin)untuk mendapatkan keadilan,ujarnyaEditur.A.Wahyudi.Laporan (K21)Andi Rudi Fathir
