JELAJAHPOS.COM |Asosiasi Pengusaha Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional - APTIKNAS kembali terlibat dalam pameran bertaraf internasional. Tak tanggung-tanggung 3 gelaran pameran internasional diselenggarakan sekaligus di Indonesia dengan keterlibatan APTIKNAS di dalamnya.
Indonesia International Electronics & Smart Appliances Expo - IEAE, Indonesia International Baby Products & Toys Expo- IBTE, dan Indonesia International Gifts & Housewares Expo 2022 - IGHE adalah 3 pameran besar yang digelar skaligus di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran dari tanggal 23 hingga 25 November 2022.
Pameran internasional ini diselenggarakan oleh Chaoyu Expo dan Peraga Expo serta didukung oleh beberapa asosiasi terkait seperti AMI (Asosiasi Mainan Indonesia), APMI (Asosiasi Pengusaha Mainan Indonesia), P4B (Perkumpulan Pengusaha Pakaian dan Perlengkapan Bayi), APERLINDO (Asosiasi Industri Perlampuan Listrik Indonesia) serta HIPPINDO (Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia).
Ketua Umum APTIKNAS Ir. Soegiharto Santoso alias Hoky, yang didaulat menyampaikan sambutan di acara pembukaan, menyampaikan apresiasi atas upaya Chaoyu Expo dan Peraga Expo melibatkan APTIKNAS secara berkelanjutan sejak tahun 2017 sebagai asosiasi pendukung pameran IEAE.
“APTIKNAS merasa sangat terhormat dan bangga atas diselenggarakannya gabungan dari 3 pameran besar ini. Dalam kegiatan pameran ini para pengunjung berkesempatan untuk mengembangkan bisnis pada industri elektronik & smart appliance, dan juga pada industri mainan, produk bayi & bersalin serta kebutuhan rumah tangga,” papar Hoky.
Hoky menambahkan, APTIKNAS sangat mendukung kegiatan positif ini dan berharap kegiatan ini dapat membangkitan ekonomi kedua Negara, yaitu Indonesia maupun China.
Dia juga mengatakan, melalui even ini akan tercipta kerjasama bisnis jangka panjang. "Hal tersebut berkaitan dengan adanya ketentuan dalam pengadaan barang dan jasa, pengguna produk dalam negeri wajib menggunakan produk dalam negeri apabila terdapat produk dalam negeri yang memiliki penjumlahan nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan nilai Bobot Manfaat Perusahaan (BMP) sebesar minimal empat puluh persen,” terang Hoky.
Produk dalam negeri yang wajib digunakan sebagaimana dimaksud tersebut harus memiliki nilai TKDN paling sedikit 25%. "Dalam hal ini APTIKNAS sangat mendukung kebijakan pemerintah dan akan selalu membantu pemerintah dalam mewujudkan penggunaan produk-produk buatan dalam negeri," ujarnya lagi.
Dengan demikian dalam kegiatan ini, lanjut Hoky, bukan hanya sekedar transaksi untuk jual beli saja, melainkan akan dapat terbuka peluang untuk menawarkan investasi kepada pengusaha dari China dalam hal membuka pabriknya di Indonesia.
“Kami dari pengurus dan anggota APTIKNAS akan senang serta bersedia menjadi mitra bagi para pengusaha dari China jika pada saatnya ingin berinvestasi membangun pabriknya di Indonesia,” ucapnya
Dengan ikut sertanya pemerintah Indonesia dalam tren digitalisasi, secara tidak langsung akan membantu pertumbuhan bukan hanya pada industri mainan tetapi juga pada industri elektronik dan kebutuhan rumah tangga kedepannya. Tercatat pada quartal I tahun 2022 sudah menunjukkan pertumbuhan sebesar 6,8%.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum AMI Sutjiadi Lukas mengatakan, gabungan Pameran ini telah tertunda dua tahun akibat pandemic Covid-19. "Tiga pameran B2B bernilai dalam satu pusat lokasi yang akan memberi pengunjung wadah terbaik untuk membawa bisnis selangkah lebih maju,” kata Lukas.
Industri produk bayi dan mainan perlahan mulai bangkit setelah sempat terpuruk karena pandemic covid-19. Dan diproyeksikan akan full recovery pada penghujung tahun ini.
Apalagi melihat industri produk bayi dan mainan di Indonesia sudah banyak yang menggunakan teknologi 4.0 sehingga lebih mudah untuk mengikuti tren yang ada dan bersaing pada pasar global.
“Dengan adanya kebijakan sekolah daring juga menjadi salah satu pendukung dalam memulihkan industri mainan. Lebih banyaknya waktu anak-anak dirumah sehingga kebutuhan akan mainan untuk mengisi waktu menjadi meningkat, dimulai dari mainan tradisional, edukatif, hingga mainan digital yang lebih efisien,” tutur Lukas.
Bahwa pameran ini juga menjadi ajang alih teknologi dan menjalin hubungan kerjasama yang saling menguntungkan serta meneruskan MoU antara pemerintah Indonesia dan pemerintah China terkait One Belt One Road atau jalur sutera.
Sedangkan Paul Kingsen selaku Project Director atas penyelenggaraan gabungan 3 pameran tersebut mengatakan, ada lebih dari 150 perusahaan dari 3 Negara di Asia yang berpartisipasi pada penyelenggaraan tahun ini. Para peserta menampilkan berbagai produk dan inovasi unggulannya masing-masing dengan teknologi yang paling terupdate.
IBTE | IEAE | IGHE 2022 berkomitmen mendukung pertumbuhan industri produk bayi, produk maternity, mainan, elektronik, smart appliance dan kebutuhan rumah tangga dalam negeri dengan mendatangkan berbagai perusahaan dari bidang-bidang tersebut dimulai dari perusahaan terkemuka hingga pendatang baru.
“Dengan digelarnya tiga even ini secara bersamaan membuat Peraga Expo optimis pameran ini akan memberikan pengaruh positif dan industri-industri yang terlibat di dalam menjadi berperan dalam kemajuan perekonomian negara," pungkasnya.
Pada tahun ini pameran akan dibuka mulai pukul 10.00 – 18.00 WIB, dan pengunjung yang datang tidak dikenakan biaya / free entrance. Pengunjung yang ingin hadir juga sudah bisa melakukan pre-registrasi melalui www.ibte.co.id atau www.ieae.co.id.
Selama periode pameran juga diadakan seminar/workshop dengan mengangkat tema “Strategi Membangun Konten Viral” pada hari pertama. Di hari kedua “Strategi berjualan di Marketplace”, dan “Strategi memulai bisnis melalui Konten” pada hari terakhir.
Penulis : Soegiharto Santoso