GfdlTpWoGUW5TUr7GfM9GfdlGA==

Jangan Percaya Isu Kiamat


JELAJAH POS BONE --- Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Forum Komunikasi Antar Gereja (FKAG) Kota Palopo mengomentari isu kiamat yang sudah menyebar luas dan sampai ke Kota Palopo. Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Palopo, Drs H Syarifuddin Daud MA, mengatakan, kalau ramalan seperti itu tidak bisa dipercaya. Sebab, tidak ada yang bisa memprediksi kapan kiamat terjadi. Untuk itu, diimbau kepada masyarakat untuk tidak terpengaruh terhadap ramalan seperti itu.
"Hal itu tidak boleh dipercaya. Itu menyesatkan. Sebab kiamat itu tidak bisa diprediksi. Kecuali kalau sudah ada tanda-tanda besar yang muncul. Seperti matahari terbit tidak berada pada biasanya (terbit di arah barat). Kalau sudah ada tanda-tanda seperti itu, berarti kiamat sudah dekat. Atau adanya fenomena alam yang digambarkan dalam Alquran," katanya, Jumat 21 Desember 2012 kemarin.
Dikatakannya, persoalan mempersiapkan diri menghadapi kiamat haruslah dilakukan setiap saat. Sebab, lanjutnya, tidak ada seorang pun yang dapat memprediksi kapan kiamat akan datang. "Untuk itu, kita harus senantiasa mempersiapkan diri menghadapi kiamat. Dengan cara beribadah, dan menjalankan segala yang diperintahkan Allah. Tidak benar itu kalau nanti ada kabar, yang belum tentu benar, baru sibuk mempersiapkan diri untuk menghadapinya," ujar Syarifuddin.
Hal senada diungkapkan Ketua Forum Komunikasi Antar Gereja (FKAG) Kota Palopo, Pdt Lamban Mandi. Ia mengatakan, ramalan seperti itu tidak boleh diyakini. Namun, menurutnya, ramalan itu juga perlu dihargai. "Sebenarnya, kita tidak boleh meyakini ramalan itu. Sebab dalam Alkitab, itu tidak ada. Tapi yang jelas, kita sebagai pemeluk agama, harus menghargai kepercayaan mereka tentang hal kiamat," katanya, kepada Palopo Pos saat dimintai komentarnya, Jumat 21 Desember 2012, kemarin.
Lamban mengatakan, sebagai manusia yang beragama, seharusnya setiap saat harus siap menghadapi kiamat. Sebab tidak ada yang mengetahui hal itu kapan terjadi. "Dalam Alkitab, tanda-tanda kiamat itu adanya terjadi kekacauan. Atau ada chaos yang besar. Walau sekarang hal itu ada, namun saya rasa itu belum," ujarnya.
Bagi yang percaya terhadap ramalan Suku Maya yang akan kiamat kemarin, pasti sudah mempersiapkan segala sesuatunya menghadapi akhir dari alam semesta itu.
Namun, ramalan Suku Maya mengenai akan terjadinya kiamat tepat 21 Desember 2012 kemarin, ternyata tidak terbukti. Jadi kalau kiamat tidak terjadi kemarin, itu artinya kiamat masih dipending. Entah dipending sampai kapan. Yang jelasnya, tidak ada yang mengetahui secara pasti perihal kiamat ini.
Ramalan kiamat ini sudah sekian kalinya meleset dari perhitungan. Namun ironisnya, isu tersebut banyak juga yang percaya dan sibuk mempersiapkan kejadian luar biasa itu. Hal itu terjadi di beberapa belahan dunia. Namun di Indonesia, khususnya di Palopo dan Luwu Raya ini, belum ada informasi mengenai ketakutan masyarakat Luwu Raya terhadap ramalan kiamat itu.

Type above and press Enter to search.