GfdlTpWoGUW5TUr7GfM9GfdlGA==

Pelabuhan Bajoe, Kembalikan Kejayaan (Bahari) Rakyat Bone



Menyambut Hari Bahari, 5 Desember 2013
Andi Taufan Tiro berhasil memperjuangkan anggaran pembangunan untuk Pelabuhan Bajoe. Dampaknya: pelabuhan ini akan mengembalikan kejayaan rakyat Bone, terutama di bidang pertumbuhan ekonomi.
Pelabuhan Bajoe
JELAJAH POS WATAMPONE.Tahun 2010, Pelabuhan Bajoe memulai pembangunan baru. Melalui anggaran dari pusat, yang didorong oleh Ir. Andi Taufan Tiro, Anggota Komisi V DPR RI. Mata anggaran ini turun setelah melalui perjuangan panjang. Menurut Andi Abas, Kepala Pelabuhan Bajoe, setelah Sembilan tahun berjuang, baru tahun ini bisa diputuskan oleh pemerintah pusat. “Ini adalah berkat dukungan penuh dari Pak Andi Taufan Tiro,” demikian ungkap Andi Abas.
Menurut master plan (rencana induk) pengembangan Pelabuhan Bajoe, pengembangan fasilitas pembangunan ini butuh waktu sekitar 3-4 tahun lagi. Jika tak ada halangan, pada 2016 nanti, pelabuhan Bajoe akan menjadi pelabuhan rakyat yang besar. Menampung aktivitas bongkar muat yang padat. Menjadi titik singgah yang strategis bagi pengiriman barang di berbagai daerah. Serta menjadi sentra penghubung antara Jawa, Maluku, dan Papua.
“Saya yakin,” kata Andi Abas, “bahwa semua itu akan memaksa pertumbuhan ekonomi dan kemajuan di Kabupaten Bone!”
Sejarah
Secara historis, pelabuhan Bajoe berawal dari lokasi pelayaran rakyat, menjadi jembatan penghubung melalui jalur laut. Ini berlangsung sejak lama, bahkan ketika Bone masih menjadi simbol kejayaan di Sulawesi Selatan, dengan karakter khas masyarakat Bugis, sebagai pelaut yang tangguh. Dalam perjalanan, posisi pelabuhan Bajoe tertinggal oleh Pelabuhan Makassar dan Pare-Pare. Olehnya, dengan adanya program pengembangan fasilitas pelabuhan Bajoe pada 2013 nanti, akan mengembalikan kejayaan Pelabuhan Bajoe.
Mata Rantai
Kelak, Pelabuhan Bajoe mempersingkat mata rantai perjalanan barang dan manusia. Semula, harus melalui rute tempuh yang panjang, yaitu dari Surabaya (atau Semarang dan Jakarta), lalu ke Makassar, setelah itu dilanjutkan jalan darat, melalui poros Bone Makassar. Resikonya, membutuhkan waktu panjang, dan ongkos yang mahal. Belum lagi terkena resiko macet, cuaca buruk, dan antrian bongkar muat.
Ke depan, jalur distribusi itu singkat. Langsung dari Jawa, Maluku, dan Papua, ke Bone. Otomatis, waktu menjadi singkat, dan biaya murah. Dampaknya akan multi dimensi.
Rakyat Bone akan terkena dampak pertumbuhan ekonomi pesat. Membuka peluang usaha baru. Mempermudah pengiriman komoditas dari Bone ke luar. Serta mengundang para investor untuk melakukan bisnis di Bone.
Pusat Pertumbuhan
Secara terpisah, Anggota DPR RI, Ir. Andi Taufan Tiro, berharap agar pelabuhan Bajoe menjadi pusat pertumbuhan ekonomi. Beliau mengaku turut memperjuangkan lahirnya anggaran untuk Bone, karena memang melihat potensi Bone untuk berkembang sangat tinggi. Semua komoditas penting ada di Bone. Mulai dari hasil bumi, pertanian, perkebunan, kerajinan rakyat, sampai hasil tambang. Selain itu, juga akan memudahkan rakyat Bone dalam mengirim dan menjual barang-barang mereka ke luar.
Keutamaan lain, tambah politisi PAN yang akrab dipanggil ATT ini, Pelabuhan Bajoe juga akan melayani seluruh kebutuhan yang ada  di daerah sekitarnya. Terbukti saat ini bahkan sudah bisa menjadi pusat pengiriman barang untuk Maluku, Papua dan Jawa.


Be Sociable, Share

Type above and press Enter to search.