GfdlTpWoGUW5TUr7GfM9GfdlGA==

Bupati Wajo Nilai Kasusnya Pembunuhan Karakter

JELAJAH POS, WAJO - Bupati Wajo Andi Burhanuddin Unru menilai kasus penganiayaan yang dialamatkan terhadapnya merupakan upaya pembunuhan karakter dirinya oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

Hal ini diungkapkan Bupati Wajo melalui pesan singkatnya kepada Tribun, Kamis (31/1/2013).

"Gerakan sistematis yang menyudutkan diri saya merupakan ulah orang-orang yang tidak senang dengan keberhasilan pemerintahan selama saya menjabat," tutur dengan menggunakan telepon seluler salah satu pejabatnya.

Ia menyayangkan isu yang sengaja dibangun untuk menjatuhkan kredibilitasnya di masyarakat. Menurutnya, gerakan seperti unjuk rasa yang mengatasnamakan warga Doping pekan lalu merupakan gerakan yang diatur sedemikian untuk memancing masyarakat lain agar Kabupaten Wajo dapat bergejolak. 

Pria yang akrab disapah dengan Andi Bur juga membantah keras dirinya memukul apalagi menganiaya warga.

"Malah kami sempat singgah di warung untuk mentraktir mereka makan dan minum bersama rombongan," terangnya.

Ketua Komunitas Pekerja Demokrasi dan HAM (KPDH) Sulsel Baso Rahmanuddin Makkaraka mengimbau kepada Tim IA dan pihak-pihak yang berkepentingan di pilkada Wajo 2013 untuk segera menghentikan kriminalisasi politik, fitnah dan character assasination (pembunuhan karakter) terhadap Bupati Wajo.

Berdasarkan investigasi independen dan menyeluruh, KPDH Sulsel menemukan fakta-fakta yang sangat berbanding terbalik
dengan opini, laporan dan asumsi yang dihembuskan secara tendensius, politis, dan tidak proporsional oleh Tim IA dan pihak-pihak yang berkepentingan di pilkada Wajo 2013.

"Sejak sebulan sebelum pilgub telah beredar isu politik uang yang akan sangat meresahkan warga masyarakat Wajo bahwa Bupati Kolaka Utara akan mengerahkan 400 PNS Kolaka Utara untuk melakukan kampanye politik uang untuk membantu pemenangan IA di Kabupaten Wajo, Informasi ini beredar secara masif melalui SMS," kata menantu Bupati Wajo tersebut.

Dia mengatakan, sejak tertangkap dan disanderanya Sekda Kolaka Utara di Hotel Cantika Siwa Kecamatan Pitumpanua, situasi Wajo mulai mencekam dan warga yang resah mulai siap siaga dan berjaga-jaga di setiap wilayah masing-masing dengan sebagian besar mempersenjatai diri untuk menangkal dan mencegah orang-orang asing berbuat curangan saat masa minggu tenang kampanye pilgub dengan operasi money politik.

Saat melakukan patroli untuk memantau keamanan wilayah itulah, pada pukul 05. 00 wita, ditemukanlah enam orang asing sedang beroperasi di Kecamatan Penrang dan Kecamatan Majauleng. 

Keenam orang ini adalah orang dari Kolaka dan Makassar yang ternyata sedang melakukan kampanye uang dengan menyertakan tanda gambar IA. 

Warga yang berjaga-jaga langsung melakukan penangkapan dan menggeledahan. Ditemukan uang, sarung, tanda gambar IA dan sebilah parang panjang di mobil yang mereka pakai.

"Untunglah pada saat yang sama patroli rombongan Bupati juga ada di tempat kejadian. Seandainya tidak ada rombongan Bupati bisa jadi mereka sudah menjadi bulan-bulanan massa bahkan sangat mungkin dilukai oleh warga. 

Keenam orang itu kemudian dibawa ke Kota Sengkang untuk diserahkan ke Panwaslu Kabupaten pagi jam 06.00 wita. Anehnya, mereka malah memfitnah diculik rombongan Bupati. Kalau diculik tentu bukan dibawa ke Kota Sengkang, tapi ke hutan atau ke tempat yang orang tidak ketahui. 

Mereka juga memfitnah bupati melakukan pemukulan padahal justru mereka hidup dan selamat dari amukan warga karena Bupati beserta rombongan yang selamatkan mereka ke Kota Sengkang," jelasnya.(Tribun timur)

Type above and press Enter to search.