GfdlTpWoGUW5TUr7GfM9GfdlGA==

SURVEY SII DIBANTAH SECARA ILMIAH OLEH LEMBAGA GRI " YANG MENILAI SURVEY SII MENGADA-ADA ALIAS ABAL ABAL"



ilustarasi
SINJAI-JELAJAHPOS.COM--Lembaga Survey Insert Institut yang merupakan konsultan politik SETIA telah melansir hasil surveynya minggu ini tentang Pilkada yang berlangsung di Kab. Sinjai di salah satu Koran harian lokal. yang mengklaim bahwa Dalam berita tersebut, Andi Muhammad Aris selaku Direktur Insert Institut yang juga sebagai konsultan SETIA mengatakan bahwa Pilbup di sinjai yang akan diadakan pada tgl 17 Maret 2013 nanti akan berlangsung satu putaran dan diprediksi akan dimenangkan oleh putra mahkota, nomor urut 5, Andi Seto Ghadysta Asapa-Andi Muchtar (SETIA) dan mendapat raihan 34,94 persen suara. 
                 
Hanya saja hasil survei yang di publikasikan tersebut mendapat bantahan dari salah satu lebaga survei yang juga mendampingi salah satu pasang kandidat di Sinjai Menurutnya GRI yang juga sebagai lembaga Survei menganggap bahwa hasil survey ini dilakukan 3-6 Maret ini yang menggunakan multitasge random sampling dengan jumlah responden 400 orang serta margin of error 3 persen. 
               
Hal ini kemudian memantik tanggapan dari Bang Gess selaku Direktur PT. Global Riset Indonesia (GRI) yang berlatar belakang dosen di salah satu perguruan tinggi di Makassar yang merupakan konsultan politik pasangan A. Mahyanto Massarappi – A. Massalindri Lathief (AMM berAMAL). Menurut beliau, hasil survey yang dipaparkan oleh lembaga Insert itu tidak ilmiah, “rumus apa yang digunakan dalam risetnya bisa menggunakan jumlah responden 400 untuk nilai margin error 3 persen? Ini sangat tidak masuk akal, Karena jika mengacu pada pendekatan sloven margin error 3 %, seharusya jumlah responden minimal 1.061 dan maksimal 1.104 responden”, ungkapnya..minggu(24/3) 
              
Berdasarkan hal tersebut sehingga Bang Gess berkesimpulan bahwa hasil survey lembaga Survey Insert Institute tersebut hanya mengada-ngada dan cenderung pemaksaan opini publik belaka. Tentunya hal ini sangat disayangkan lembaga yang cukup lama berkecimpung di dunia riset politik berani merilis sesuatu yang melanggar kaidah ilmiah sebuah penelitian. Oleh karena itu, akan ikut mencederai pandangan publik serta kredibilitas dan peran lembaga riset dan konsultan politik dalam kerja-kerja pilkada.
             
Bahkan hal tersebut mendapatkan bantahan dari alah satu ketua TIM Setia Satria Ramli yang mengatakan bahwa sebaiknya kita berani juga memasang dan melauncing di media hasil survei masing masing karena kami punya cara tersendiri dalam melakukan survei,"sebaiknya kita tidak perluh membantah atau menjustidikasi hasul sufey kandidat lain karena kita punya cara tersendir dalam melakukan survey sebaiknya pasang juga hasil survei di koran"ungkap Satria.Editur.A.Wahyudi Laporan.Andi Rudi Fathir)

Type above and press Enter to search.