GfdlTpWoGUW5TUr7GfM9GfdlGA==

Hari ini, 15 tahun lalu jadi lembaran hitam sejarah Indonesia


Pada 12 Mei, 15 tahun lalu pernah menjadi sejarah kelam bangsa Indonesia. Saat itu terjadi aksi demonstrasi besar-besaran dari mahasiswa menuntut Soeharto turun dari jabatannya sebagai presiden. Aksi demo itu rupanya berbuntut kerusuhan lebih masif setelah empat mahasiswa dari Universitas Trisakti di Jakarta tewas tertembak dan puluhan lainnya luka-luka.

Empat mahasiswa yang tewas tertembak adalah Elang Mulia Lesmana, Heri Hertanto, Hafidin Royan, dan Hendriawan Sie. Mereka tewas tertembak di dalam kampus, terkena peluru tajam.

Tewasnya empat mahasiswa itulah langsung menyulut kerusuhan lebih luas. Masyarakat langsung ikut turun ke jalan menjarah berbagai tempat perbelanjaan. Indonesia yang saat itu diterjang krisis ekonomi bertambah lumpuh dengan adanya kerusuhan masif di Jakarta.

Toko-toko dijarah. Mal-mal juga dijarah kemudian dibakar. Tidak ada penjagaan dari aparat kepolisian. Semua seperti kota mati. Orang bisa leluasa seenaknya melakukan tindak kriminal dengan membakar, mencuri dan bahkan memperkosa di tengah jalan.

Situasi waktu itu begitu mencekam. Orang takut keluar rumah, terutama warga keturunan Tionghoa.

Safir, salah satu warga Ibu Kota masih mengingat jelas kerusuhan Mei 1998 itu dalam ingatannya. Ia menceritakan, saat itu warga seperti ada komando untuk melakukan penjarahan.

"Orang bebas mengambil barang apa saja yang ada di toko. Tidak ada penjagaan dari aparat baik itu polisi atau TNI. Massa semua beringas. Toko dibakar dan dijarah," kata Safir menceritakan kejadian kelam ini kepada merdeka.com, Minggu (12/5).

Untuk mensiasati agar tidak dijarah, banyak toko yang ditulis dengan "Milik pribumi" atau "Pro-reformasi". Meski sudah ditulis demikian, toh massa tetap beringas bak kesetanan menjarah semua isi toko dan lalu membakarnya.

"Barang-barang hasil jarahan kemudian dibawa pulang. Tidak ada yang menghalangi karena waktu itu benar-benar semua sistem lumpuh. Kerusuhan baru mereda setelah tidak ada lagi toko-toko yang dijarah. Semua habis dan dibakar," ujarnya.

Kerusuhan Mei 1998 baru reda pada 15 Mei di Jakarta. Namun, kerusuhan ini ternyata merembet ke wilayah lain di Jakarta seperti di Bandung dan Solo.

Karena hari ini bertepatan dengan kerusuhan Mei 98, merdeka.com hari ini akan mengulas secara khusus cerita tentang kerusuhannya. Tujuannya bukan untuk meratapi sejarah kelam itu, tapi untuk dijadikan pelajaran agar kejadian seperti itu tidak terulang. Karena yang rugi bukan bangsa lain, tapi bangsa kita sendiri.merdeka

Type above and press Enter to search.