GfdlTpWoGUW5TUr7GfM9GfdlGA==

KPK Ciduk Gubernur Riau, Annas Maamun di Cibubur

Ket Foto : Gubernur Riau, Annas Maamun
JAKARTA, JELAJAH POS.COM,-- Badai kembali menerpa orang nomor satu di provinsi Riau, Annas Maamun, setelah dia dinyatakan salah satu dari sembilan orang yang ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi, Kamis (25/9) malam.

Belum jelas dugaan korupsi yang disangkakan kepada pria berumur 74 tahun ini, namun sebelumnya Annas memang kerap menjadi sumber pemberitaan kontroversial terkait perilaku dan gaya hidupnya.

Ketua DPD Partai Golkar Riau itu dikabarkan diciduk di kawasan Cibubur, Jakarta Timur.

Wakil Ketua KPK, Busyro Muqoddas membenarkan hal itu. Namun, Busyro enggan mengungkapkan lebih lanjut mengenai hal itu. "Ya, sedang diperiksa" kata Busyro melalui pesan singkat, Kamis (25/9) malam.

Informasi yang dihimpun, selain Annas ada delapan orang lain yang ditangkap. Dua diantaranya wanita. Status hukum Annas bakal ditentukan setelah jalani pemeriksaan selama 1x24 jam.

Baru beberapa pekan lalu mantan anggota Dewan Perwakilan Daerah, Soemardhi Thaher, melapor ke Markas Besar Kepolisian RI bahwa putrinya menjadi korban pelecehan seksual oleh Annas.

Belakangan, sang korban juga membeberkan tindakan asusila yang dilakukan Gubernur Riau itu ketika dia datang pada akhir Mei lalu mengajukan proposal seminar.

Sejumlah media lokal juga pernah memberitakan laporan dugaan tindak asusila Annas yang dilakukan terhadap pembantunya dan mantan istri ketua DPRD Dumai.

Kalau menyadur situs Wikipedia, karir politisi Golkar ini juga dinodai oleh tindak nepotisme melibatkan putra-putrinya.

Salah satunya Fitriana, yang dilantik menjadi Kepala Seksi Mutasi dan Non Mutasi Badan Kepegawaian Daerah Riau. Lalu Winda Desrina, anak kesembilan Annas, dilantik menjadi Kepala Seksi Penerimaan Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendapatan Daerah Riau.

Putra Annas Maamun, Noor Charis Putra yang baru berumur 27 tahun dilantik menjadi Kepala Seksi Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum.

Menantu dan ipar Annas juga dikabarkan menduduki berbagai jabatan penting di kantor-kantor dinas di Riau.

Penangkapan oleh KPK malam ini kembali menjadi aib dan beban bagi masyarakat Riau, setelah gubernur sebelumnya, Rusli Zainal, yang digantikan Annas sekarang telah menjadi terpidana korupsi proyek Pekan Olahraga Nasional (PON).

Terpisah, Juru bicara DPP Partai Golkar (PG) Tantowi Yahya menyatakan keprihatinan diamankannya Gubernur Riau, Annas Maamun. Apalagi, Annas merupakan Ketua DPD PG Riau.

"Kita prihatin. Saya juga baru tahu. Saya tidak bisa berkomentar lebih lanjut, karena menunggu proses selanjutnya. Kan baru tertangkap saja, tersangka saja belum. Kita lihat perkembangan," kata Tantowi di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (25/4).

Terkait pemberian sanksi, Tantowi menjelaskan partainya akan menunggu putusan pengadilan terlebih dahulu.

"Kalau aspeknya keanggotaan wewenang DPP, tapi menunggu keputusan tetap pengadilan. Setelah itu baru partai memberikan sanksi," ujarnya.

Akan tetapi mengenai status jabatan gubernur yang diemban Annas, menurut Tantowi hal itu merupakan ranah pemerintah.

"Terkait status sebagai kada itu bukan ranah DPP. Itu adalah ranah pemerintah. Kita lihat nanti sikap pemerintah," pungkas Wakil Sekretaris Jenderal PG ini.(BTR)

Type above and press Enter to search.