GfdlTpWoGUW5TUr7GfM9GfdlGA==

Wabup Husler dan Petani Gropyokan Tikus

Wakil Bupati Luwu Timur, Ir H.Muh Toriq Husler
MALILI,-- Populasi tikus yang cukup tinggi dan tingkat instensitas serangan yang cukup besar membuat petani di Luwu Timur kerap melakukan kegiatan gropyokan tikus. Seperti yang terlihat di Desa Lestari Kecamatan Tomoni Kabupaten Luwu Timur, Minggu (14/09) lalu, puluhan petani melakukan aksi gropyokan tikus di areal persawahan seluas 185 hektar.Ikut pula gropyokan, Wakil Bupati, HM Thorig Husler, Perwira Penghubung, Samuel Ledan, Kadis Pertanian Luwu Timur, Muharif, dan Camat Tomoni, Umiyati.

Kegiatan gropyokan tikus ini merupakan kerjasama dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikulutra Provinsi Sulawesi Selatan dengan Dinas Pertanian Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Luwu Timur yang di ikuti gabungan kelompok tani, dan personil TNI.

Wakil Bupati, HM Thorig Husler, saat memberikan sambutannya  mengatakan tahun 2013 luas pertanaman padi 32.927 ha yang puso di akibatkan serangan hama tikus seluas 98 hektar dari total luas serangan 861 hektar. Ditahun ini sampai bulan Juli luas pertanaman padi yang Puso di akibatkan serangan OPT tikus seluas 10 ha dari total luas serangan 68 ha. Bahkan, di beberapa
kecamatan di laporkan bahwa terjadi penurunan produksi sebanyak 30 % akbibat serangan hama tikus.

"Saya berharap gerakan ini bisa dilakukan secara berkesinambungan agar bisa tuntas, sebab hama tikus sangat berpotensi mengganggu peningkatan produksi padi dan bahan pangan lainnya" tandasnya.

Sementara Kepala Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Sulawesi Selatan, Ir. Hj Lenny Christie dj M.Si mengatakan banyaknya serangan hama tikus yang merusak ratusan hektare lahan petani khususnya di wilayah Luwu Raya ini menjadi fokus perhatian pihaknya.

"Ada tiga daerah diluwu raya yang menjadi fokus kami yakni Luwu, Luwu Utara dan Luwu Timur. Di tiga daerah ini intensitas serangan hama tikus terbilang cukup tinggi" jelasnya.

Makanya, kata Lenny, semoga dengan gropyokan seperti ini akan
menumbuhkan semangat para petani untuk saling bahu membahu dan bergotong royong untuk membasmi hama tikus.

Dalam kesempatan itu pula, diserahkan bantuan kepada kelopok tani berupa alat-alat pembasmi tikus seperti emposan (pengasap), basmikus (kembang api belerang), media-basmikus (gagang berbentuk corong untuk penyangga basmikus), perangkap tikus, terpal penahan tikus dan kompor
tikus.

Terkhusus kompor tikus, Dinas pertanian TPH Sulsel mengapresiasi hasil karya pertani luwu timur. Dikatakannya, saat ini alat tersebut telah diperkenalkan kepada petani-petani didaerah lainnya.

Pada gropyokan itu, sebanyak 30 lebih hama tikus berhasil dibasmi. Namun sehari sebelumnya petani berhasil membasmi sebanyak 105 tikus. (fathir).

Type above and press Enter to search.