GfdlTpWoGUW5TUr7GfM9GfdlGA==

Lecehkan Profesi Wartawan, Staf RS Pancaitana Dipolisikan



  BONE,JELAJAHPOS.COM- Dianggap melecehkan profesi wartawan, seorang staf Rumah Sakit (RS) Datu Pancaitana, Bone Sulawesi Selatan dilaporkan ke polisi.

Staf yang diketahui bernama Andi Hasno Abbas itu dilaporkan wartawan media online Beritasulsel.com Eka Handayani, lantaran mengelurakan pernyataan yang dianggap melecehkan profesi.
Eka menceritakan, berawal dari sebuah berita yang diunggah ke media sosial facebook berjudul "Pasien Curhat di Medsos, Perawat RS Pancaitana Kebakaran Jenggot" menggunakan akun Ek La Fea miliknya.
Dimana dalam pemberitaan itu, membahas tentang keluhan masyarakat terkait pelayanan di rumah sakit tersebut, hingga menuai berbagai komentar miring netizen.
Selang beberapa jam, Andi Hasno Abbas kemudian muncul dengan komentar kontroversial. 
"Ek La Fea ke rs saja sampaikan keluhannya. Jangan teriak dan memancing persiteruan di sosial. Unung ujungnya kamu angkat di berita. Kasiannya dirimu. Mau cari pembeli bensin seperti ini," Tulis Hasno Abbas.
Tak terima, Eka didampingi sejumlah wartawan yang tergabung dalam organisasi Wartawan Independen Bone (WIB) kemudian melaporkan ke Polres Bone.
"Selain Hasno Abbas, satu orang lain ikut kami laporkan, juga karena komentarnya, dia adalah pemilik akun 'Yanti Irna', diduga perawat di RS Pancaitana" Kata Eka, Kamis 19 Juli 2018.
Senada, Ketua WIB Azran menegaskan, komentar Hasno Abbas di facebook jelas merupakan pelecehan terhadap profesi wartawan, yang dapat menimbulkan stigma negatif di tengah masyarakat.
"Apakah menyoroti dengan karya jurnalistik dianggap mencari pembeli bensin? Wah, ini pelecehan, juga masuk pelanggaran UU ITE, karena terjadi di facebook, oknum seperti ini harus diberi sanksi berat, seharusnya mereka mengambil sisi positif dari sebuah keritikan" Ujar Azran kesal.
Sementara itu, Hasno Abbas yang dikonfirmasi langsung terkait komentarnya tersebut berdalih, apa yang dilakukannya lantaran tidak terima institusinya diserang tanpa ada konfirmasi.
"Saya tidak terima kalau institusi saya diserang tanpa ada konfirmasi" Tegasnya (GT)

Type above and press Enter to search.