"Aktivitas tambang ilegal sudah sangat meresahkan warga. Meskipun sudah ditutup oleh Polres Bone beberapa waktu yang lalu, tetap saja masih ada yang beroperasi Kec. Tellu Siattinge, Ajanggale, Awangpone,Cenrana kata Andi Akbar.
Andi Akbar menambahkan, pihaknya juga mendesak Polda Sulsel memberikan sanksi tegas kepada perusak lingkungan yang diakibatkan oleh tambah ilegal tersebut.
Bukan hanya itu, akses jalan sekitar lokasi tambang juga mengalami kerusakan, dan warga sekitar juga diketahui kesulitan memperoleh air bersih.
"Makanya kami desak Polda Sulsel untuk menegakkan hukum terhadap pelaku tambang ilegal di wilayah Kab. Bone" ujarnya.
Menurutnya, tidak ada alasan lagi bagi POLDA SULSEL untuk tidak menutup tambang ilegal tersebut, apalagi tambang itu tidak mengantongi izin dan berdampak merusak lingkungan sekitar.
Saat ini, beberapa wilayah di Kabupaten Bone merupakan kawasan penambangan besar-besaran dan diduga ilegal.
Wilayah penambangan ini tersebar di beberapa kecamatan, di antaranya Kecamatan Ajangale, Kecamatan Tellu Siattinge, Kecamatan Sibulue, Awampone dengan lokasi penambangan pasir tersebar di beberapa desa di kecamatan ini.(@)