GfdlTpWoGUW5TUr7GfM9GfdlGA==

Aktivis LAP Resmi Laporkan Oknum Karyawan BRI Cab.Bone ke Menteri BUMN Erick Tohir Dan DIRUT BANK BRI Persero


JELAJAHPOS.COM | Organisasi Kepemudaan Laskar Arung Palakka telah resmi melaporkan oknum karyawan nakal Bank BRI Cabang Bone ke Menteri BUMN dan Dirut Bank BRI Pusat di Jakarta. Senin, 09/09/2024.


Sebagai penerima kuasa khusus dari seorang Debitur, mendatangi dan menyampaikan surat pengaduan secara resmi atas tindakan yang dilakukan oleh Karyawan Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Bone kepada Menteri BUMN Erick Tohir dan Dirut Bank BRI Pusat di Jakarta, terkait dengan kasus pengrusakan dan pengancaman yang dilakukan oleh karyawan bank plat merah tersebut terhadap debitur dengan melakukan pengrusakan barang milik debitur.


“Kasus yang menimpa Masyarakat saat ini telah kami adukan dan laporkan Secara resmi kepada Menteri BUMN dan Dirut Bank BRI Pusat di Jakarta, terkait kasus ancaman dan tindakan represif yang lakukan oleh oknum karyawan bank BRI cabang Bone, dimana dalam tindakan penagihannya sampai merusak barang ” ungkap Andi Akbar selaku ketua umum OKP Laskar Arung Palakka dalam keterangan persnya kepada kami, senin (09/09/2024).


Pada kesempatan tersebut Andi Akbar menyampaikan, bahwa dalam laporan tersebut juga telah melampirkan seluruh putusan pengadilan yang sudah berkekuatan hukum tetap dari Pengadilan Negeri watampone serta Melampirkan Bukti Video dimana oknum Karyawan BRI cabang Bone yang bernama Sovia Vivi telah di Vonis bersalah oleh Hakim.


Buntut dari arogansi karyawan Bank BRI Cabang Bone aktivis LAP mendesak Menteri BUMN Erick Tohir dan Dirut Bank BRI Pusat agar segera memeriksa dan menindak tegas Bank BRI Cabang Bone. Mereka meminta agar Bank BRI Cabang Bone diberikan sangsi seberat beratnya. 


Tindakan pelaporan kepada pejabat tinggi seperti Menteri BUMN dan Dirut Bank BRI Pusat menunjukkan bahwa masalah ini dianggap serius, dengan harapan ada tindakan yang diambil untuk menjaga reputasi serta kepercayaan masyarakat terhadap  bank tersebut. Langkah hukum ini diambil sebagai respons terhadap tindakan yang diduga merugikan masyarakat serta mencederai reputasi bank BRI.Tutupnya