MAKASSAR, JELAJAHPOS.COM -- Kebakaran kembali terjadi di Pasar Sentral Makassar. Rabu, 6 November malam tadi, tiga lods dilalap si jago merah. Musibah ini terjadi di tengah renovasi besar-besaran setelah pasar ini terbakar beberapa waktu lalu.
Kebakaran malam tadi menghanguskan tiga petak stan milik Ramli. Peristiwanya terjadi sekira pukul 18.30 Wita. Beruntung material seng yang dijadikan perantara dengan stan di samping dan belakangnya, menjadikan api tidak sempat merembes ke stan sekitarnya.
Meski begitu, kejadian ini membuat ratusan pedagang panik. Terlebih sudah tercium bau hangus dari sumber asap. Pedagang dan warga yang melihat kemudian berinisitif mendobrak pintu lapak yang sudah dalam keadaan tertutup rapat. Beruntung, suasana saat itu masih dalam keadaan ramai hingga situasi bisa cepat teratasi.
Sahar, Babinsa dari Koramil setempat menyebutkan, lapak yang terbakar merupakan tempat penyimpanan atau gudang kain dan pakaian. "Api tidak terlalu besar, tapi karena yang terbakar adalah kain sehingga cepat merembes dan menghabiskan sebagian dari isi lapak," jelasnya.
Empat unit armada pemadam diturunkan ke lokasi untuk menjinakkan api. Kurang dari 30 menit, situasi bisa dikendalikan.
Kepala Dinas Kebakaran Kota Makassar, Imran Samad mengatakan, dalam peristiwa tersebut tidak terlihat nyala api.
"Bukan api yang membesar melainkan bara yang menjalar dan membakar kain. Tidak ada juga korban jiwa dalam peristiwa ini," jelas Imran.
Dia menambahkan, kerugian ditaksir mencapai puluhan juta rupiah. Terlebih hampir sebagian besar isi lapak hangus terbakar. Untuk penyebab kebakarannya sendiri untuk sementara diduga karena hubungan arus pendek.
Aparat dari Mapolsek Wajo masih berada di lokasi untuk melakukan pengamanan. Pengamanan dilakukan untuk mengantisipasi aksi penjarahan oleh oknum tak bertanggung jawab.
Musibah kebakaran ini bukan kali pertama melanda Pasar Sentral (Makassar Mall) Makassar. Juni 2011 lalu peristiwa serupa juga terjadi. Bahkan insiden ini membuat pemerintah kota merenovasi total bangunan pasar yang berlantai empat tersebut. Hingga kini, proyek renovasi itu belum sepenuhnya rampung. Kebakaran juga melanda Pasar Sentral pada 1991 lalu.
Ketua Asosiasi Pedagang Makassar Mal (APMM) HM Sahib yang ditemui di lokasi kejadian malam tadi mengatakan potensi kerugian akibat kebaran ini mencapai ratusan juta. Ia mengatakan api bermula dari hubungan singkat arus pendek yang tiba-tiba membakar ujung lampu di dalam stan.
"Asap pertama kali dilihat tukang sapu. Saat dibuka api sudah mulai membesar maka diupayakan pemadaman," kata Sahib.
Lokasi stan berada di tengah kawasan pasar sentral yakni di Jl Hos Cokroaminoto BIII No41, atau sekira 50 meter menjorok ke dalam dari jalan utama.
Beruntung karena pihak keamanan pasar bersama pedagang yang langsung kembali begitu mengetahui kebakaran, sigap memadamkan api. Sejumlah barang dagangan hangus terbakar. Police line pun sudah dipajang disekitar lokasi kejadian. Proses perbaikan stan sendiri menjadi tanggung pedagang sepenuhnya. Dengan kondisi ini, HM Sahib mengatakan sudah selayaknya Pasar Sentral dilengkapi armada pemadam kebakaran (Damkar) yang bisa standby 24 jam.
"Kita imbau pak wali kota merealisasikan janjinya untuk menyiapkan damkar di sini. Sewaktu-waktu kebaran seperti ini bisa terjadi dan kita tak bisa berbuat apa-apa," katanya.
Ia memperkirakan pemilik stan tidak bisa efektif berjualan sampai dua pekan kedepan sebelum merampungkan material yang rusak. Namun kondisi ini tidak menggangu aktivitas pasar sentral secara keseluruhan. Pedagang lain dipastikan bisa tetap berjualan pagi hari ini.
Samad, pedagang yang memiliki stan persis di belakang stan milik Ramli, mengatakan cukup beruntung karena api tidak sempat merembes ke stannya. "Saya ditelepon keamanan pasar makanya langsung kembali. Saat saya sudah datang api sudah padam," kata Samad.fajar
Kebakaran malam tadi menghanguskan tiga petak stan milik Ramli. Peristiwanya terjadi sekira pukul 18.30 Wita. Beruntung material seng yang dijadikan perantara dengan stan di samping dan belakangnya, menjadikan api tidak sempat merembes ke stan sekitarnya.
Meski begitu, kejadian ini membuat ratusan pedagang panik. Terlebih sudah tercium bau hangus dari sumber asap. Pedagang dan warga yang melihat kemudian berinisitif mendobrak pintu lapak yang sudah dalam keadaan tertutup rapat. Beruntung, suasana saat itu masih dalam keadaan ramai hingga situasi bisa cepat teratasi.
Sahar, Babinsa dari Koramil setempat menyebutkan, lapak yang terbakar merupakan tempat penyimpanan atau gudang kain dan pakaian. "Api tidak terlalu besar, tapi karena yang terbakar adalah kain sehingga cepat merembes dan menghabiskan sebagian dari isi lapak," jelasnya.
Empat unit armada pemadam diturunkan ke lokasi untuk menjinakkan api. Kurang dari 30 menit, situasi bisa dikendalikan.
Kepala Dinas Kebakaran Kota Makassar, Imran Samad mengatakan, dalam peristiwa tersebut tidak terlihat nyala api.
"Bukan api yang membesar melainkan bara yang menjalar dan membakar kain. Tidak ada juga korban jiwa dalam peristiwa ini," jelas Imran.
Dia menambahkan, kerugian ditaksir mencapai puluhan juta rupiah. Terlebih hampir sebagian besar isi lapak hangus terbakar. Untuk penyebab kebakarannya sendiri untuk sementara diduga karena hubungan arus pendek.
Aparat dari Mapolsek Wajo masih berada di lokasi untuk melakukan pengamanan. Pengamanan dilakukan untuk mengantisipasi aksi penjarahan oleh oknum tak bertanggung jawab.
Musibah kebakaran ini bukan kali pertama melanda Pasar Sentral (Makassar Mall) Makassar. Juni 2011 lalu peristiwa serupa juga terjadi. Bahkan insiden ini membuat pemerintah kota merenovasi total bangunan pasar yang berlantai empat tersebut. Hingga kini, proyek renovasi itu belum sepenuhnya rampung. Kebakaran juga melanda Pasar Sentral pada 1991 lalu.
Ketua Asosiasi Pedagang Makassar Mal (APMM) HM Sahib yang ditemui di lokasi kejadian malam tadi mengatakan potensi kerugian akibat kebaran ini mencapai ratusan juta. Ia mengatakan api bermula dari hubungan singkat arus pendek yang tiba-tiba membakar ujung lampu di dalam stan.
"Asap pertama kali dilihat tukang sapu. Saat dibuka api sudah mulai membesar maka diupayakan pemadaman," kata Sahib.
Lokasi stan berada di tengah kawasan pasar sentral yakni di Jl Hos Cokroaminoto BIII No41, atau sekira 50 meter menjorok ke dalam dari jalan utama.
Beruntung karena pihak keamanan pasar bersama pedagang yang langsung kembali begitu mengetahui kebakaran, sigap memadamkan api. Sejumlah barang dagangan hangus terbakar. Police line pun sudah dipajang disekitar lokasi kejadian. Proses perbaikan stan sendiri menjadi tanggung pedagang sepenuhnya. Dengan kondisi ini, HM Sahib mengatakan sudah selayaknya Pasar Sentral dilengkapi armada pemadam kebakaran (Damkar) yang bisa standby 24 jam.
"Kita imbau pak wali kota merealisasikan janjinya untuk menyiapkan damkar di sini. Sewaktu-waktu kebaran seperti ini bisa terjadi dan kita tak bisa berbuat apa-apa," katanya.
Ia memperkirakan pemilik stan tidak bisa efektif berjualan sampai dua pekan kedepan sebelum merampungkan material yang rusak. Namun kondisi ini tidak menggangu aktivitas pasar sentral secara keseluruhan. Pedagang lain dipastikan bisa tetap berjualan pagi hari ini.
Samad, pedagang yang memiliki stan persis di belakang stan milik Ramli, mengatakan cukup beruntung karena api tidak sempat merembes ke stannya. "Saya ditelepon keamanan pasar makanya langsung kembali. Saat saya sudah datang api sudah padam," kata Samad.fajar