JELAJAHPOS.COM.MAKASSAR - Hasil rapat nasional Forum Sekretaris Daerah Seluruh Indonesia (Forsesdasi) di Bandung yang berlangsung mulai tanggal 13-14 November kemarin mengeluarkan tiga rekomendasi mengenai nasib tenaga honor Kategori II (K2). Hal ini diungkapkan Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Andi Muallim, Jumat (15/11/2013).
"Ada tiga rekomendasi yang dikeluarkan untuk menyikapi soal K2 ini. Kelulusan secara nasional yang diperhitungkan dengan passing grade hanya 30 persen, kalau tidak memenuhi syarat maka tidak diluluskan. Kami juga meminta agar standar nilai diturunkan," kata Muallim yang ditemui wartawan di Kantor Gubernur.
Ia menjelaskan ketiga rekomendasi hasil rapat dari Forsesdasi seperti bagi yang tidak lulus ujian K2 akan tetap berlanjut sebagai tenaga honor sampai masa jabatan selesai atau pensiun. Selain itu, K2 ini diinformasikan untuk tahun depan atau diberhentikan dengan pesangon atas biaya dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara dengan catatan tidak ada penambahan pegawai.
"Kami juga merekomendasikan pemetaan K2 untuk bidang masing-masing seperti sopir. Namun itu tergantung pusat mau menerima atau tidak," ungkap Andi Muallim
tribun timur
"Ada tiga rekomendasi yang dikeluarkan untuk menyikapi soal K2 ini. Kelulusan secara nasional yang diperhitungkan dengan passing grade hanya 30 persen, kalau tidak memenuhi syarat maka tidak diluluskan. Kami juga meminta agar standar nilai diturunkan," kata Muallim yang ditemui wartawan di Kantor Gubernur.
Ia menjelaskan ketiga rekomendasi hasil rapat dari Forsesdasi seperti bagi yang tidak lulus ujian K2 akan tetap berlanjut sebagai tenaga honor sampai masa jabatan selesai atau pensiun. Selain itu, K2 ini diinformasikan untuk tahun depan atau diberhentikan dengan pesangon atas biaya dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara dengan catatan tidak ada penambahan pegawai.
"Kami juga merekomendasikan pemetaan K2 untuk bidang masing-masing seperti sopir. Namun itu tergantung pusat mau menerima atau tidak," ungkap Andi Muallim
tribun timur