GfdlTpWoGUW5TUr7GfM9GfdlGA==

LSM Lidik Pro Kritik Kurangnya Transparansi BKSDA Makassar Terkait Kura-Kura Moncong Babi


JELAJAHPOS.COM | Makassar, Senin 10 Juni 2024 - Ketua LSM Lidik Pro Maros, Ismar, mengkritik keras oknum di Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Makassar atas kurangnya keterbukaan publik terkait status kura-kura moncong babi yang disita beberapa waktu lalu di Bandara Sultan Hasanuddin. 


Ismar mengungkapkan kekecewaannya terhadap sulitnya birokrasi dan minimnya informasi publik yang diberikan oleh BKSDA mengenai kura-kura langka tersebut, yang kini dikabarkan sudah mati namun tanpa bukti otentik yang dapat diakses publik.


Menurut Ismar, pihaknya telah beberapa kali mendatangi kantor BKSDA untuk meminta kejelasan dan bukti otentik mengenai kematian kura-kura yang dilindungi itu. 


Namun, upaya tersebut selalu dihadapkan dengan sikap tertutup dan seakan-akan mempersulit akses informasi. 


Ismar menilai, tindakan ini bertentangan dengan prinsip-prinsip yang diatur dalam Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP) yang menjamin hak setiap orang untuk memperoleh informasi publik dengan cepat, tepat waktu, biaya ringan, dan cara sederhana.


Dalam UU KIP, badan publik memiliki kewajiban untuk menyediakan informasi yang wajib diumumkan secara berkala, serta informasi yang harus tersedia setiap saat. 


Dirinya menegaskan bahwa informasi mengenai kura-kura moncong babi, yang merupakan hewan dilindungi dan terancam punah, seharusnya masuk dalam kategori informasi yang wajib disediakan kepada publik untuk menghindari kecurigaan adanya oknum yang mungkin mencoba memanfaatkan situasi ini untuk keuntungan pribadi.


"Dulu ada kura-kura moncong babi yang disita Avsec Bandara Sultan Hasanuddin. Kata Avsec, itu sudah diserahkan ke BKSDA. Seharusnya BKSDA membukanya ke publik supaya tidak ada kecurigaan, apalagi kura-kura jenis itu bernilai mahal. 


Kami minta ada transparansi soal keberadaan kura-kura tersebut. Silahkan perlihatkan kepada kami. Jangan sampai ada oknum yang menjualnya," tegas Ismar. 


Hingga saat ini, pihak BKSDA belum memberikan bukti yang jelas terkait kematian kura-kura tersebut, yang menimbulkan spekulasi dan kekecewaan di kalangan aktivis lingkungan.