Notification

×

Iklan

Iklan

Pabrik Pupuk Hayati Bantaeng Rp 9 Miliar Terbengkalai, Kini Jadi Tempat Sampah dan Padang Penggembalaan

Sunday, June 01, 2025 | June 01, 2025 WIB Last Updated 2025-06-01T04:03:59Z


JELAJAHPOS.COM
| Bantaeng, Sulsel – Proyek pembangunan pabrik pupuk hayati di Desa Papan Loe, Kecamatan Pajukukang, Kabupaten Bantaeng, senilai Rp 9 miliar, kini menjadi sorotan tajam.  

Bukannya bermanfaat bagi petani, pabrik tersebut terbengkalai dan kondisinya memprihatinkan.  Bangunan pabrik kini hanya ditumbuhi rumput ilalang dan menjadi tempat pembuangan sampah dari PT Huady Nickel Alloy Indonesia (HNI).


Warga setempat menyayangkan kondisi pabrik pupuk hayati yang dibangun dengan anggaran yang cukup besar namun tidak berfungsi sebagaimana mestinya.  

Akses jalan yang awalnya direncanakan dua jalur, kini hanya bisa diakses oleh kendaraan PT Huady.  Hal ini menimbulkan kecurigaan adanya penyimpangan dalam pengelolaan proyek tersebut.

 

Regulasi peralihan akses jalan menuju pabrik pupuk hayati dan Rusunawa juga dipertanyakan, terutama setelah muncul papan reklame perusahaan tambang nikel yang mencantumkan zona integritas dan zona merah.  

Warga mendesak Pemerintah Kabupaten Bantaeng untuk segera mengambil tindakan penyelamatan aset negara dan menindaklanjuti dugaan penyimpangan tersebut.  

Kejelasan pertanggungjawaban penggunaan anggaran pabrik pupuk hayati yang dibangun di era kepemimpinan bupati sebelumnya juga perlu diungkap.  

Program yang diharapkan dapat membantu petani di Kabupaten Bantaeng ini justru terancam sirna dan menjadi sia-sia. Laporan Hamrah 

×
Berita Terbaru Update